Seribu malam bersamamu yang ku mau
Berbaring dalam pelukmu
Beribu arti kurasakan yang terindah
Dan ku ‘kan tetap menunggumu
Biarkanlah cinta yang kurasakan kini
Dalam jenuhku
Rasakanlah cinta yang ada..
"
Ku ingin bersamamu
Lepaskan semua rasa rindu
"
Ku ingin bersamamu…
Selama ku berjalan melintasi langitmu
Tak sanggup bila ku rasa
Tak lama ku bermimpi melihat wajahmu
Dan ku ‘kan tetap menunggumu
Biarkanlah cinta yang kurasakan kini
Dalam jenuhku
Rasakanlah cinta yang ada..
"
Ku ingin bersamamu
Lepaskan semua rasa rindu
"
Temanilah hariku melintasi sang waktu
"
Inginku bersamamu
Lepaskan semua rasa rindu
"
Jadikanlah hidupku bahagia bersamamu
‘Tuk selamanya
‘Tuk selamanya…
‘Tuk selamanya…
Cintaku Hilang
Seandainya bisa terulang kembali
Saat pertama bertemu antara kau dan aku
Kau sentuh jemari tanganku
Terbuai indahnya kata cinta terucap olehmu
Manis.. Manis yang ku rasa
Ku tak rela cintaku berakhir
Ku minta kau katakan cinta
Saat ku terjaga
Adakah kau rasa
Tak seperti diriku kini
Cintaku t’lah hilang
Sayangnya kini aku tak mengerti
Begitu berat rasa ingin memelukmu
Tapi ku hanya bisa mengingatmu
Karena kau tak pernah tau tentang rasa ini
Hilang.. Hilang yang ku rasa
Cintaku kini telah berakhir
Dirimu yang selalu temani hayalku
Tatap mataku
Rasakan tangisku
Agar kau tahu
Hoo…
Karna ku biasa denganmu dahulu
Di setiap waktu
Ku minta kau katakan cinta
Saat ku terjaga
Adakah kau rasa
Ku minta kau katakan cinta
Saat ku terjaga
Adakah kau rasa
Tak seperti diriku kini
Cintaku t’lah hilang
Hoo…
Cintaku t’lah hilang
Hoo…
Huu…
Saat pertama bertemu antara kau dan aku
Kau sentuh jemari tanganku
Terbuai indahnya kata cinta terucap olehmu
Manis.. Manis yang ku rasa
Ku tak rela cintaku berakhir
Ku minta kau katakan cinta
Saat ku terjaga
Adakah kau rasa
Tak seperti diriku kini
Cintaku t’lah hilang
Sayangnya kini aku tak mengerti
Begitu berat rasa ingin memelukmu
Tapi ku hanya bisa mengingatmu
Karena kau tak pernah tau tentang rasa ini
Hilang.. Hilang yang ku rasa
Cintaku kini telah berakhir
Dirimu yang selalu temani hayalku
Tatap mataku
Rasakan tangisku
Agar kau tahu
Hoo…
Karna ku biasa denganmu dahulu
Di setiap waktu
Ku minta kau katakan cinta
Saat ku terjaga
Adakah kau rasa
Ku minta kau katakan cinta
Saat ku terjaga
Adakah kau rasa
Tak seperti diriku kini
Cintaku t’lah hilang
Hoo…
Cintaku t’lah hilang
Hoo…
Huu…
Geisha Band

Eh ya.... Q mau nyeritain tentang grup band favorit Q,..nie dia
Konon katanya, disamping kesiapan materi beserta kematangannya dalam sebuah album, sabar adalah kunci lain dari sebuah kesuksesan. Kalo memang begitu adanya, maka Geisha ada pada lajur yang dimaksud. Proses kematangan album yang telah memakan waktu hingga sekitar 2 tahun, menjadikan lima anak muda asal Pekanbaru ini sebagai kumpulan “petarung” yang siap berjibaku dengan crowd-nya scene musik dalam negeri.
Bermodalkan sebuah album berjudul Anugrah Terindah, band yang digawangi oleh Momo (vokal), Roby (gitar), Nard (bass), Dhan (keybord) dan Aan (drum) sepertinya sudah siap menjelajahi scene musik lokal. Materi-materi cerdas dan menyegarkan pastinya akan dijadikan peluru tajam yang siap menembus sanubari para penikmat musik tanah air.
“Sesuai dengan judul albumnya, bagi kami pencapain ini adalah anugerah paling indah yang pernah kita terima. Senang rasanya, akhirnya kami dapat menyampaikan pesan-pesan cinta dalam lagu-lagu yang kami hadirkan. Album ini menjadi penanda kesiapan kami di industri ini,” ujar Roby antusias.
Sekedar Informasi, Band yang digawangi oleh Momo (vokal), Roby (gitar), Nard (bass), Dhan (keybord) dan Aan (drum) ini merupakan jebolan ajang kompetisi A Mild Live Wanted (AMLW) 2007. Bersama d´Masiv, di album kompilasi AMLW 2007, lima anak muda ini mengedepankan nomor Untuk Selamanya. Lewat tembang ini lah, Geisha akhirnya secara resmi menjadi salah satu artist repertoire ternyarnya Musica Studio selaku label yang menaungi Geisha. Sejak saat itu pula, proses rekaman dilakukan bersama dua musikus kondang, Noey `Java Jive´ dan Icom `Marvels´. “Bagi kami album ini adalah pelecut semangat dan pembuktian, bahwa anak-anak dari daerah pun punya kesempatan untuk maju. Kita berharap apa yang kita persembahkan di lagu ini kelak bisa dinikmati orang banyak. Nah ini dia track-track lagu yang ada di album pertama geisha "Anugrah Terindah"
01 – Jika Cinta Dia
02 – Kamu Yang Pertama
03 – Selalu Salah
04 – Tak Kan Pernah Ada
05 – Izinkan Aku Mendua
06 – Bunda
07 – Cintaku Hilang
08 – Cemburumu Keliru
09 – Tak Segalanya Indah
10 – Jangan Pernah Lelah Menunggumu
11 – Penyesalan Terdalam
12 – Untuk Selamanya
Tak kan Pernah Ada
Dia memang hanya dia
Ku selalu memikirkannya
Tak pernah ada habisnya
Benar dia, benar hanya dia
Ku selalu menginginkannya
Belaian dari tangannya
Mungkin hanya dia
Harta yang paling terindah
Di perjalanan hidupku
Sejak derap denyut nadiku
Mungkin hanya dia
Indahnya sangat berbeda
Ku haus merindukannya
Ku ingin kau tahu isi hatiku
Kaulah yang terakhir dalam hidupku
Tak ada yang lain, hanya kamu
Tak pernah ada
Takkan pernah ada
Benar dia, benar hanya dia
Ku selalu menginginkannya
Belaian dari tangannya
Mungkin hanya dia
Indahnya sangat berbeda
Ku haus merindukannya
Ku ingin kau selalu di pikiranku
Kau yang selalu larut dalam darahku
Tak ada yang lain, hanya kamu
Tak pernah ada
Takkan pernah ada
Ku selalu memikirkannya
Tak pernah ada habisnya
Benar dia, benar hanya dia
Ku selalu menginginkannya
Belaian dari tangannya
Mungkin hanya dia
Harta yang paling terindah
Di perjalanan hidupku
Sejak derap denyut nadiku
Mungkin hanya dia
Indahnya sangat berbeda
Ku haus merindukannya
Ku ingin kau tahu isi hatiku
Kaulah yang terakhir dalam hidupku
Tak ada yang lain, hanya kamu
Tak pernah ada
Takkan pernah ada
Benar dia, benar hanya dia
Ku selalu menginginkannya
Belaian dari tangannya
Mungkin hanya dia
Indahnya sangat berbeda
Ku haus merindukannya
Ku ingin kau selalu di pikiranku
Kau yang selalu larut dalam darahku
Tak ada yang lain, hanya kamu
Tak pernah ada
Takkan pernah ada
Still I Rise
You may write me down in history
With your bitter, twisted lies,
You may trod me in the very dirt
But still, like dust, I'll rise.
Does my sassiness upset you?
Why are you beset with gloom?
'Cause I walk like I've got oil wells
Pumping in my living room.
Just like moons and like suns,
With the certainty of tides,
Just like hopes springing high,
Still I'll rise.
Did you want to see me broken?
Bowed head and lowered eyes?
Shoulders falling down like teardrops.
Weakened by my soulful cries.
Does my haughtiness offend you?
Don't you take it awful hard
'Cause I laugh like I've got gold mines
Diggin' in my own back yard.
You may shoot me with your words,
You may cut me with your eyes,
You may kill me with your hatefulness,
But still, like air, I'll rise.
Does my sexiness upset you?
Does it come as a surprise
That I dance like I've got diamonds
At the meeting of my thighs?
Out of the huts of history's shame
I rise
Up from a past that's rooted in pain
I rise
I'm a black ocean, leaping and wide,
Welling and swelling I bear in the tide.
Leaving behind nights of terror and fear
I rise
Into a daybreak that's wondrously clear
I rise
Bringing the gifts that my ancestors gave,
I am the dream and the hope of the slave.
I rise
I rise
I rise.
Kepergianmu
Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nuran
iakan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nuran
iakan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas
Langganan:
Postingan (Atom)